Monday, 23 January 2017

Inilah proses pembentukan dinding sel pada tumbuhan

eukariotik
ByFen

Eukariota adalah organisme dengan sel yang memiliki nukleus dan organel bermembran lainnya. Eukariota memiliki organel bermembran, terutama inti, yang berisi materi genetik, dan tertutup oleh selubung nukleus. Sel eukariotik juga mengandung organel bermembran lainnya seperti mitokondria dan badan Golgi. Selain itu, tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. Organisme eukariotik mungkin uniseluler atau multiseluler.
Eukariota dapat bereproduksi baik melalui reproduksi aseksual melalui mitosis dan reproduksi seksual melalui meiosis. Dalam mitosis, satu sel membelah untuk menghasilkan dua sel yang identik secara genetik. Dalam meiosis, replikasi DNA diikuti oleh dua putaran pembelahan sel untuk menghasilkan empat sel anak masing-masing dengan setengah jumlah kromosom dari sel induknya (sel haploid). Sel-sel ini bertindak sebagai sel kelamin (gamet – masing-masing gamet hanya memiliki satu pelengkap kromosom, masing-masing campuran unik dari pasangan kromosom orang tua yang sesuai) yang dihasilkan dari rekombinasi genetik selama meiosis.
Sel-sel tumbuhan mempunyai enzim untuk mensintesis monosakarida yang bisa disekresikan melalui membran selnya (berarti juga sel tumbuhan mempunyai enzim untuk mensintesis protein membran sebagai lokasi sekresi monoskarida tsb). Kemudian, sel tumbuhan mempunyai lintasan metabolisme (enzim-enzim) untuk mensintesis polisakarida di luar sel sehingga membentuk dinding. Agar terjalin dengan kuat, lintasan metabolisme tsb mengikuti jalur-jalur "pemintalan" yang terbuat dari sitokeleton di sisi dalam membran sel. Semua yg diceritakan diatas tidak dipunyai oleh sel hewan, walau keduanya eukariot. Definisi eukariot hanya sebatas pada ada tidaknya kompartementasi sel melalui pembentukan membran sel internal.




ByFen

Friday, 20 January 2017

Kolesterol Jahat Atau Kolesterol Baik?

Seperti dalam bahasan sebelumnya mengenai kolesterol yang berfungsi pada membran sel. Kolesterol memiliki berbagai fungsi diantaranya menjaga sifat cair membran, integritas membran dan mengatur tata letak dan distribusi protein membran. Pada kasus sekarang yang akan dibahas adalah kolesterol yang terdapat dalam membran sel itu kolesterol yang baik atau jahat? 

Baca juga : SESUNGGUHNYA INILAH FUNGSI KOLESTEROL DI MEMBRAN SEL

kolesterol baik atau jahat?
ByFen

Kolesterol jahat dan baik itu adalah istilah teknis untuk mendiagnosis kondisi tubuh. Dalam darah atau cairan tubuh ada kolesterol terlarut dalam beragam bentuk. Setidaknya, ada dua bentuk molekul yang mudah dideteksi yang bisa menggambarkan kandungan kolesterol tubuh, yaitu trigliserida (asam lemak) dan lipoprotein. Dalam perkembangan diagnosis kesehatan, ternyata ditemukan adanya korelasi penyumbatan pembuluh darah dengan konsentrasi LDL (low density lipoprotein). Akibatnya LDL disebut sebagai kolesterol jahat.... (kasihan ya....???). Selain LDL, ternyata ada juga HDL (high density lipoprotein). Ada orang iseng nih yang membuat analisis korelasi antara rasio LDL atau HDL. Orang itu menemukan bahwa jika LDL lebih tinggi dari HDL maka resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah semakin besar, sebaliknya jika HDL lebih tinggi dibanding LDL maka resiko penyumbatan pembuluh darah semakin kecil. Hasil analisis korelasi ini kemudian digunakan untuk diagnosis. Aktualnya, kita butuh banget terhadap kolesterol ini sebagai penyusun membran, prekursor (bahan untuk) sintesis beragam hormon seks dan hormon yang mengatur kesiagaan tubuh, dll.

Kolesterol yang berlebih dalam tubuh manusia mengakibatkan sakit dan harus disembuhin,
mengapa? Bukankah kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membran sel?

Saya rasa tidak ada yang mengharuskan untuk disembuhkan. Apa yang akan terjadi jika
tubuh kita kekurangan kolesterol? Salah satu dugaannya adalah: loyo, tidak semangat,
melempem, tidak bergairah, dan sebagainya. Sebaliknya apa yang akan terjadi kalau
tinggi: Salah satu dugaannya adalah: darah tinggi (maksudnya tekanan darah meninggi)
yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di suatu tempat. Penyumbatan itu,
jantung akan memompa darah dengan tekanan yang semakin tinggi. Konsekuensi
lanjutannya adalah: pembuluh-pembuluh darah yang normal yang tidak ada penyumbatan
juga diterpa oleh tekanan darah yang tinggi ini. Kalau dibalik: apakah darah tinggi itu
disebabkan oleh kolesterol? Jawaban salah satunya iya, tapi bisa juga disebabkan oleh hal
hal yang lain.






ByFen


Thursday, 19 January 2017

Sesungguhnya inilah fungsi kolesterol di membran sel

Keberadaan kolesterol terdapat di membran sel tepatnya di membran sel bilayer. Fungsi kolesterol tersebut untuk dapat membuat air masuk ke sel melalui membran sel bilayer. Akan tetapi, dalam membran sel bilayer terdapat aquaporin yang juga bertugas sebagai pemasokan air ke dalam sel. Lalu apakah fungsi sesungguhnya kolesterol itu sendiri di membran sel?


Kolesterol

Fungsi dari suatu struktur yang ada dalam sel atau tubuh kita adalah hasil interpretasi kita. Jadi, kita tidak pernah tahu fungsi yang sebenarnya. Oleh karena itu, dalam kalimat harus dituliskan " fungsinya diduga terlibat dalam......" Tapi penulisan seperti ini terlalu ribet dan menyengsarakan pembaca. 

Iya benar, kolesterol bisa berjajar dengan fosfolipid karena dia molekul amfifatik, yaitu ada kepala yang suka air (4 cincin hidrokarbon) dan ekor yang takut air (rantai hidrokarbon). Bentuknya yang berbeda dengan fosfoplid menyebabkan adanya rongga ataucelah dalam jajaran fosfolipid. Salah satu akibatnya adalah membran sel bisa dilintasi oleh molekul-molekul kecil yang tidak bermuatan, salah satunya adalah air. Selain air, molekul urea dan gas CO2 atau O2 juga dilaporkan sering melewati celah ini.

Artinya, air dan molekul-molekul kecil bisa melintasi membran dengan cara difusi yang sangat ditentukan oleh gradien konsentrasi. Ketika gradien konsentrasi melintasi membran adalah 0 maka kejadian difusi menjadi berhenti. Padahal sel membutuhkan air dan molekul-molekul kecil itu. Dan pada kenyataannya, air bisa dipindahkan melawan gradien konsentrasi (~sel minum air?).

Sejak tahun 50-an, beberapa peneliti sudah curiga akan adanya kanal atau lubang khusus untuk air yang ada dalam membran sel. Baru tahun 1986, Tuan Benga dari Romania melaporkan adanya protein membran yang berfungsi memasukkan air ke dalam sel. Dua tahun kemudian, Tuan Peter Agre dari Amerika berhasil mengidentifikasi protein tsb dan melaporkan struktur dan fungsi detailnya dalam memasukkan air ke dalam sel; dan memberinya nama aquaporin. Atas penemuannya ini, Tuan Agre dianugerahi hadial Nobel tahun 2003.

Jadi, fungsi kolesterol membran sebagai lintasan air adalah fungsi bawaan karena dia membuat terbentuknya celah di antara jajaran fosfolipid. Sedangkan fungsi aquaporin merupakan manifestasi bahwa sel adalah benda hidup yang berdaulat dan mampu memasukkan air ke dalam dirinya. Selain itu, fungsi kolesterol dalam membran adalah menjaga sifat cair membran, integritas membran dan mengatur tataletak dan distribusi protein membran.





ByFen

Flavonoid Mempengaruhi Sel Bakteri

Tumbuhan (Melastoma malabathricum) dapat memprosuksi flavonoid dari dalam selnya. Flavonoid hasil produksinya bisa mempengaruhi fungsi metabolisme sel pada bakteri. Namun, sejatinya flavonoid berfungsi untuk resistensi UV. Lalu bagaimana flavonoid itu mempengaruhi sel bakteri? 

Flavonoid

Flavonid adalah nama molekul organik yang berbasis struktur flavon (termasuk isoflavon dan neoflavon). Struktur flavon ini masuk dalam kategori polifenol (molekul dengan struktur cincin) dengan ragam molekul yang luar biasa jumlahnya. Ada yang bilang mencapai 200 jenis molekul yang telah berhasil diidentifikasi. Ada 3 kelompok flavonoid yang berasal dari tumbuhan yang paling banyak dipelajari, yaitu  antosianin, flavonol, dan flavon dengan fungsi yang sangat beragam. Hampir semua falvonoid ini disimpan dalam vakuola sel tumbuhan.

Beragam fungsi dari flavonoid ini tidak bisa dihindari karena strukturnya (termasuk turunan) juga beragam. 
Beberapa fungsi yang dilaporkan, antara lain. antioksidan, anti-hipertensi, anti-poliferasi, anti-aging, anti-tumor dan anti-mikroba (antibiotik). Selain itu, jumlah yang ndak kalah jumlahnya yang melaporkan fungsi-fungsi estrogenik, asetilkolinesterase, kegiatan anti-inflamasi, dan juga digunakan pada kanker, penyakit jantung sampai ke gangguan neurodegenerative, mimik (menyerupai) berbagai enzim, inhibitor lintasan tertentu metabolisme, dll. Namun begitu, semua sepakat bahwa fungsi flavonid itu dosage dependent (tergantung dosis). Dalam jumlah tertentu justru sangat membahayakan dan bisa jadi berfungsi berlebihan.

Beberapa contoh:       
quercetin - menghambat kerja DNA gyrase
sophoraflavone - menghambat fungsi membran sitoplasma
licochalcones - mengganggu metabolisme energi

Beberapa mekanisme aksi flavonoid diantaranya adalah merusak membran sel bakteri baik itu dengan cara mengganggu sintesis membran (misal: building block peptidoglikan dihambat), seperti kita ketahui bersama membran sel pada bakteri merupakan tempat berbagai macam reaksi metabolisme, jadi rusaknya membran tentu akan mengarahkan pada kematian bakteri. Mekanisme lainnya adalah kelompok flavonoid mampu merusak DNA, RNA, (benda maupun proses yg melibatkan benda tersebut, terutama terkait dengan sintesis protein).






ByFen

Thursday, 29 December 2016

Akibat Tidak Berfungsinya Badan Golgi

Badam golgi seharusnya dapat menjalankan aktivitas sesuai dengan fungsinya. Karena apabila badan golgi tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka akan timbul masalah mekanisme dalam sel. Mekanisme yang tidak sesuai di dalam sel akan menimbulkan penyakit yang cukup berbahaya. Berikut contoh penyakitnya:

  1. Diabetes

Penyakit diabetes sangat berhubungan erat dengan gangguan pada badan golgi. Hal ini disebabkan karena badan golgi tidak mampu melakukan sekresi asam amino menjadi hormon, terutama hormon insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen. Apabila terjadi kerusakan pada badan golgi maka mengganggu produksi hormon insulin yang berguna bagitubuh. Akibatnya produksi hormon insulin akan menurun dan sebaliknya akan terjadi penumpukkan glukosa didalam darah karena tidak ada hormon yang dapat mengubah glukosa menjadi glikogen selain hormon insulin. Hal ini merupakan salah satu penyebat timbulnya penyakit diabetes.

  1. Kanker


Munculnya kanker secara tidak langsung juga disebabkan karena gangguan pada Badan Golgi. Hal ini juga berkaitan dengan fungsi Badan Golgi sebagai tempat sekresi asam aminountuk membentuk hormon. Salah satu hormon yang berperan dalam perkembangan sel kanker adalah hormon estrogen. Hormon estrogen ini berfungsi dalam merangsang pertumbuhan seltidak terkecuali juga untuk sel kanker. Sehingga dapat berpotensi meningkatkan perkembangan sel kanker tersebut. Salah satu hormon yang dapat menghambat perkembangansel adalah hormon progestron yang dapat melindungi perkembangan sel yang berlebihan. Halini akan menjadi salah satu masalah apabila badan golgi mensekresi terlalu banyak hormon estrogen serta terlalu sedikit mensekresikan hormon progestron. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan hormon. Akibatnya hormon estrogen akan terus merangsang perkembanagan sel kanker tanpa dihalangi oleh hormon progestron.

Friday, 16 December 2016

Ditemukannya Asal Protein Di Dalam Inti Sel

Seperti yang kita tahu protein sangatlah penting dalam proses metabolisme tubuh. Dalam sel terdapat protein yang nantinya akan disintesis oleh inti. Protein tidak hanya ditemukan dari luar sel tetapi juga ada yang ditemukan dari dalam sel  Ada beberapa peluang asal protein-protein ditemukan di dalam inti sel. Protein dalam inti sel dapat berasal dari dalam inti sel itu sendiri. Sintesis di dalam inti sel dapat menghasilkan protein dengan melibatkan ribosom yang ada di inti dan mRNA yang belum disekresikan ke sitoplasma. Protein dihasilkan dari sintesis protein berdasarkan informasi genetik yang ada di DNA. Lokasi awal sintesis protein adalah inti. Protein sendiri tidak diproduksi dalam jumlah besar dalam organel ini, namun transkrip RNA dari instruksi genetik untuk sintesis protein yang diproduksi di sana. Setelah transkripsi, transkrip RNA pindah dari inti sehingga transkrip dapat diterjemahkan oleh ribosom, yang tidak hadir dalam jumlah besar di inti. Transkripsi terjadi hampir tanpa henti dalam inti sel, karena ada permintaan seluler yang konstan untuk lebih banyak protein. 
Protein Sel
Protein dalam sel (ByFen)
Dalam semua sel hidup, proses menerjemahkan informasi genetik dari DNA ke protein yang melakukan sebagian besar pekerjaan dalam sel dilakukan oleh mesin molekuler yang terbuat dari kombinasi RNA dan protein. RNA atau mRNA, menggerakan informasi genetik dari DNA ke ribosom. Messenger RNA menyediakan ribosom dengan cetak biru untuk membangun protein. Ribosom menggunakan informasi dalam messenger RNA untuk menghubungkan bersama transfer RNA mengikat asam amino untuk membuat setiap jenis yang berbeda dari protein dalam sel. Sel manusia membuat hampir 100.000 jenis protein, masing-masing dengan urutan mRNA yang unik.
Ada pula protein dihasilkan dari organel sitosol. Sitosol adalah komponen sel di dalam sitoplasma yang berupa cairan. Sebagian metabolisme sel terjadi di sini. Protein dalam sitosol berperan penting dalam jalur transduksi sinyal seluler dan glikolisis. Sebagian besar sitosol terdiri atas air, ion terlarut, molekul kecil, dan sejumlah besar molekul larut air (seperti protein). Mengandung sekitar 20-30% protein. Protein yang berasal dari sitosol disintesis terlebih dahulu kemudian akan ditransport ke dalam inti sel melalui pori-pori inti. Dalam hal ini protein mempunyai sinyal pengenal agar dapat melintasi pori-pori inti dan masuk ke dalam inti
Protein juga berasal dari sintesis yang dilakukan oleh ribosom yang menempel di retikulum endoplasma. ribosom adalah tempat sintesis protein – ribosom dapat ditemukan di sitosol, bagian cairan seperti sitoplasma, atau melekat pada retikulum endoplasma kasar. Ribosom yang menempel pada membran retikulum endoplasma akan mensintesis protein menuju lumen retikulum endoplasma. Setelah itu protein tersebut akan ditransportasikan masuk ke dalam inti melalui pori-pori inti.. Sebuah proses yang dikenal sebagai translasi, dimana transkrip RNA diterjemahkan ke protein fungsional, yang berlangsung di ribosom.
Translasi, proses di mana sebuah untai RNA digunakan dalam pengembangan protein, mengambil tempat di ribosom. Ribosom menghubungkan asam amino menjadi rantai panjang. Rantai ini umumnya tidak berguna sebagai rantai linear, tetapi sifat-sifat kimia asam amino dan lokasi mereka dalam rantai menyebabkan mereka untuk melipat menjadi bentuk fungsional. Dalam banyak kasus, lipatan ini terjadi selama sintesis – tepat di tempat sintesis protein – sementara dalam kasus lain, protein lain harus membantu dalam proses pelipatan. Struktur berfungsi untuk mengangkut protein tertentu, terutama protein sekretori, untuk lokasi selular yang berbeda. Setelah meninggalkan lokasi tempat mereka disintesis, protein yang dengan sinyal rantai yang menyebabkan mereka untuk diarahkan ke tujuan tertentu ditandai. Tempat sintesis, maka, tidak selalu dekat dengan tempat di mana protein tersebut benar-benar digunakan.

Thursday, 15 December 2016

Kadar Glukosa Dalam Darah

Glukosa di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat akan mempertahankan kadar gula darah pada rentang 70 sampai 110 mg/dL dalam keadaan puasa. Setelah ingesti makanan yang mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa darah tidak melebihi 170 mg/dL. Banyak hormon yang ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah yang kuat, baik dalam keadaan normal (steady-state) maupun sebagai respon terhadap stres. Beberapa hormon yang mempengaruhi kadar glukosa darah antara lain hormon insulin, somatostatin, glukagon, epinefrin, kortisol, ACTH, hormon pertumbuhan, dan tiroksin. Pengukuran glukosa darah sering dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme-mekanisme regulatorik ini. Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, mengisyaratkan gangguan homeostatis (Sacher & Richard 2007).

Darah mengandung glukosa
Darah Mengandung Glukosa (ByFen
Kadar glukosa darah meningkat seiring dengan pencernaan dan penyerapan glukosa dari makanan. Pada individu yang sehat dan normal, kadar tersebut tidak melebihi sekitar 140 mg/dL karena jaringan akan menyerap glukosa dari darah, menyimpannya untuk digunakan kemudian, atau mengoksidasinya untuk menghasilkan energi. Apabila kadar glukosa terus meningkat setelah makan, konsentrasi glukosa yang tinggi dapat menyebabkan keluarnya air dari jaringan akibat efek osmotik glukosa. Jaringan akan mengalami dehidrasi dan fungsinya akan terganggu. Dehidrasi otak dapat menyebabkan koma hiperosmolar. Selain itu, apabila kadar glukosa darah terus turun setelah makan, jaringan yang bergantung pada glukosa akan mengalami kekurangan energi. Apabila kadar glukosa turun secara mendadak, otak tidak mampu membentuk ATP dalam jumlah memadai. Akan timbul pusing dan kepala terasa ringan, diikuti oleh mengantuk, dan akhirnya koma. Konsekuensi kelebihan atau kekurangan glukosa yang berbahaya dalam keadaan normal dihindari karena tubuh mampu mengatur kadar glukosa darahnya (Marks 2000). 
Rendahnya kadar glukosa dalam serum darah sapi, selain dapat menghambat sintesis atau pelepasan gonadothropin releasing hormone (GnRH), juga menghambat pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), menyebabkan terhambatnya perkembangan folikel, ovum, estrogen, dan progesteron. Kekurangan nutrisi juga berdampak pada kematian ovum, embrio, dan fetus karena tidak cukupnya hormon steroid ovarium. Tingginya kadar glukosa darah dalam serum sapi, lambat laun dapat merusak organ tubuh yang penting seperti mata, syaraf, ginjal bahkan jantung. Kadar yang tinggi ini dapat disebabkan oleh efek samping Protease Inhibitor (PI). Kadar glukosa darah normal pada sapi (dalam serum atau plasma darah) yaitu 65-110 mg/dL (3.6-6.1 mmol/L) (Girinda1989).
Prinsip yang digunakan dalam penentuan kadar glukosa dalam darah sapi ini yaitu, filtrat darah bebas protein yang mengandung gula direaksikan dengan larutan kupritartrat dalam suasana basa. Ion kupri akan direduksi oleh gula menjadi kupro dan mengendap sebagai Cu2O. Dengan menambahkan pereaksi fosfomolibdat, maka Cu2O akan melarut lagi dan warna larutan akan menjadi biru tua, karena adanya oksida Mo. Ekstingsi dari larutan akan diukur pada panjang gelombang 660 nm dengan spektrofotometer. Hukum Lambert Beer dapat digunakan untuk menentukan kadar gula dalam sampel (Wijaya 2014).
Spektrofotometri adalah salah satu cara yang dapat digunakan dalam penentuan kadar glukosa dalam darah. Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap gelombang dengan panjang berlainan yang akan menimbulkan cahaya yang berlainan pula, sedangkan campuran cahaya yang berbeda panjang gelombangnya ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm. Spektrofotometri terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ketingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet. Besar penyerapan cahaya (absorbansi) dari suatu kumpulan atom atau molekul dinyatakan oleh Hukum Beer-Lambert. Hukum Lambert menyatakan bahwa proporsi berkas cahaya datang yang diserap oleh suatu bahan atau medium tidak bergantung pada intensitas berkas cahaya yang datang. Hukum Lambert ini tentunya hanya berlaku jika di dalam bahan atau medium tersebut tidak ada reaksi kimia ataupun proses fisis yang dapat dipicu atau diimbas oleh berkas cahaya datang tersebut (Hawab 2005).
Nilai absorbansi didapat dengan menembakkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu ke sampel darah lalu membandingkan nilai intensitas cahaya yang masuk dan yang keluar dari sampel darah. Dengan demikian, mengukur kadar glukosa darah dapat lebih praktis dan akurat tanpa melalui proses fisis kimiawi (Tamridho 2010). Besarnya kemampuan molekul-molekul zat terlarut untuk mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu dikenal dengan istilah absorbansi (A), yang setara dengan nilai konsentrasi larutan tersebut dan panjang berkas cahaya yang dilalui (biasanya 1 cm dalam spektrofotometer) ke suatu point dimana presentase jumlah cahaya yang ditransmisikan/diabsopsi diukur dengan photobe (Sabrina 2011).
Besarnya penyerapan cahaya (absorbansi) dari suatu kumpulan atom/molekul dinyatakan oleh Hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert menyatakan bahwa proporsi berkas cahaya datang yang diserap oleh suatu bahan/medium tidak bergantung pada intensitas berkas cahaya yang datang. Menurut hukum Lambert-Beer, absorbsi berbanding lurus dengan panjang lintasan dan konsentrasi, sehinggaabsorbsi tidak mempunyai limitasi terkait dengan panjang lintasan. Selain itu, absorbsi berbanding lurus dengan konsentrasi kecuali untuk konsentrasi yang terlalu tinggi atau jika terjadi reaksi kimia. Biasanya,A menjadi nonlinier jika c> 0.10 M. Pada konsentrasi diatas 0.10 M, jarak antar molekul analit menjadi cukup dekat, yang mempengaruhi distribusi muatan, sehingga mengubah cara molekul melakukan serapan (mengubah e). Selain itu, A menjadi nonlinier jika terjadi reaksi kimia. Jika analit mengalami assosiasi, dissosiasi atau bereaksi dengan pelarut atau komponen lain dalam larutan, penyimpangan hukum Lambert-Beer akan terjadi (Elisa 2008). Panjang gelombang yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu 660 nm, berada di daerah cahaya tampak, yaitu daerah spektrum merah (Rhiza 2012).
Kadar glukosa darah yang diketahui dapat membantu memprediksi metabolismme yang mungkin terjadi dalam sel dengan kandungan gula yang tersedia. Jika kandungan glukosa dalam tubuh hewan sangat berlebih maka glukosa tersebut akan mengalami reaksi katabolisme secara enzimatik untuk menghasilkan energi. Namun jika kandungan glukosa tersebut dibawah batas minimum, maka asam piruvat yang dihasilkan dari proses katabolisme bisa mengalami proses enzimatik secara anabolisme melalui glukoneogenesis untuk mensintesis glukosa dan  memenuhi kadar normal glukosa. Percobaan yang dihasilkan memperoleh hasil bahwa kadar glukosa darah dalam sampel darah sapi adalah 0.475 mg/mL atau setara dengan 474.90 mg/dL. Kadar glukosa darah normal pada sapi (dalam serum atau plasma darah) yaitu 65-110 mg/dL.Berdasarkan literatur tersebut, nyatalah bahwa terjadi kelebihan kandungan glukosa darah daam sampel, artinya, sapi yang diambil sampel darahnya mengalami kelainan seperti yang telah disebutkan di atas (Girinda 1989).
Fungsi penambahan akuades adalah mengencerkan darah sehingga albumin dalam darah akan larut oleh akuades.Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas. Albumin terdapat dalam serum darah dan putih telur. Penambahan Na-wolframat bertujuan mengendapkan albumin yang terlarut dalam air. H2SO4 berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pengendapan albumin oleh Na-wolframat (Poedjiadi 1994).
Saat penambahan kupritartrat, ion kupri akan direduksi oleh gula menjadi kupro dan mengendap sebagai Cu2O. Dengan menambahan pereaksi fosfomolibdat kuprooksida melarut lagi dan warna larutan akan berubah menjadi biru tua disebabkan oleh adanya oksidasi Mo. Intensitaas warna larutan adalah ukuran banyaknya gula yang ada di dalam filtrat (Girinda 1989).

Daftar Pustaka
Anna P. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta(ID): UI-Press.
Elisa. 2008. Spektroskopi. Yogyakarta(ID): UGM Press.
Girinda A. 1989. Biokimia Patologi. Bogor(ID): IPB Press.
Hawab HM. 2005. Pengantar Biokimia. Malang(ID): Bayumedia.
Marks DB. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta(ID): EGC.
Rhiza L.  2012.  Prinsip Penyerapan Cahaya oleh Tumbuhan. Makassar(ID): Universitas Hasanuddin.
Sacher & Richard. 2007. Laboraturium: Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan. Jakarta(ID): EGC.
Sabrina Q. 2011. Kajian Sifat Optis pada Glukosa Darah. Jakarta(ID): UINS.
Tamridho. 2010. Rancang Bangun Alat Pengukur Kadar Gula Darah. Jakarta(ID): Universitas Indonesia
Wijaya H. 2014. Pemeriksaan darah Pengantar Biokimia. Jakarta(ID): Universitas Esaunggul.