Flavonid adalah nama molekul organik yang berbasis struktur
flavon (termasuk isoflavon dan neoflavon). Struktur flavon ini masuk dalam kategori
polifenol (molekul dengan struktur cincin) dengan ragam molekul yang luar biasa
jumlahnya. Ada yang bilang mencapai 200 jenis molekul yang telah berhasil
diidentifikasi. Ada 3 kelompok flavonoid yang berasal dari tumbuhan yang paling
banyak dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon dengan fungsi
yang sangat beragam. Hampir semua falvonoid ini disimpan dalam vakuola sel
tumbuhan.
Beragam fungsi dari flavonoid ini tidak bisa
dihindari karena strukturnya (termasuk turunan) juga beragam.
Beberapa fungsi yang dilaporkan, antara lain. antioksidan, anti-hipertensi, anti-poliferasi,
anti-aging, anti-tumor dan anti-mikroba (antibiotik). Selain itu, jumlah yang
ndak kalah jumlahnya yang melaporkan fungsi-fungsi estrogenik,
asetilkolinesterase, kegiatan anti-inflamasi, dan juga digunakan pada kanker,
penyakit jantung sampai ke gangguan neurodegenerative, mimik (menyerupai)
berbagai enzim, inhibitor lintasan tertentu metabolisme, dll. Namun begitu,
semua sepakat bahwa fungsi flavonid itu dosage dependent (tergantung dosis). Dalam jumlah tertentu
justru sangat membahayakan dan bisa jadi berfungsi berlebihan.
Beberapa contoh:
quercetin - menghambat kerja DNA gyrase
sophoraflavone - menghambat fungsi membran
sitoplasma
licochalcones - mengganggu metabolisme energi
Beberapa mekanisme aksi
flavonoid diantaranya adalah merusak membran sel bakteri baik itu dengan cara
mengganggu sintesis membran (misal: building block peptidoglikan dihambat),
seperti kita ketahui bersama membran sel pada bakteri merupakan tempat berbagai
macam reaksi metabolisme, jadi rusaknya membran tentu akan mengarahkan pada
kematian bakteri. Mekanisme lainnya adalah kelompok flavonoid mampu merusak
DNA, RNA, (benda maupun proses yg melibatkan benda tersebut, terutama terkait
dengan sintesis protein).
ByFen
0 komentar:
Post a Comment