Karbohidrat adalah
polimer aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi kondensat
polimer-polimernya yang terbentuk. Nama karbohidrat digunakan pada
senyawa-senyawa tersebut mengingat rumus empirisnya yang berupa CnH2nOn
yaitu mendekati Cn(H2O)n
yaitu karbon yang mengalami hidroksi. Karbohidrat merupakan sumber energi utama
bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per
gram (Septorini 2008). Karbohidrat merupakan salah satu komponen nutrisi yang
banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Dengan demikian, keberadaannya dalam
bahan pangan sangat penting. Keberadaan karbohidrat dalam bahan pangan
dinyatakan dalam bentuk gula, glukosa, sakarosa, pati atau serat kasar
(Kemendikbud 2013). Fungsi
utama karbohidrat adalah sebagai penghasil energi, di dalam hati digunakan
sebagai detoksifikasi, disamping itu dapat juga membantu dalam metabolisme
lemak dan protein (Ariyadi dan Anggraini 2010).
Karbohidrat Sumber Energi Utama Tubuh (ByFen) |
Karbohidrat dapat digolongkan dalam
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Menurut Irawan (2007),
karbohidrat sederhana dapat digolongkan lagi ke dalam monosakarida dan
disakarida. Monosakarida merupakan jenis
karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1 gugus cincin. Contoh darimonosakarida
yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa dan
galaktosa. Glukosa di dalam industri pangan lebih dikenal sebagai dekstrosa
atau juga gula anggur. Di alam, glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan,
sayuran dan juga sirup jagung. Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan
merupakan gula dengan rasa yang paling manis. Di alam fruktosa banyak
terkandung di dalam madu (bersama dengan glukosa), dan juga terkandung
diberbagai macam buah-buahan. Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil
proses pencernaan laktosa sehingga tidak terdapat di alam secara bebas.
Disakarida merupakan
jenis karbohidrat yang banyak dikonsumsi oleh manusia di dalam
kehidupansehari-hari. Setiap molekul disakarida akan terbentuk dari gabungan 2
molekul monosakarida. Contoh disakarida yang umum digunakan dalam konsumsi
sehari-hari adalah sukrosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan
fruktosa dan juga laktosa yang terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa &
galaktosa . Di dalam produk pangan, sukrosa merupakan pembentuk hampir 99% dari
gula pasir atau gula meja (tablesugar) yang biasa digunakan dalam
konsumsi sehari-hari sedangkan laktosa merupakan karbohidrat yang banyak
terdapat di dalam susu sapi dengan konsentrasi 6.8 gr / 100 ml (Irawan 2007).
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh
hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarisa terutama glukosa. Di dalam
ilmu gizi, jenis karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan makanan
yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch). Selain pati,
contoh darikarbohidrat kompleks adalah glikogen (simpanan energi di dalam
tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam konsumsi sehari-hari
karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti,
nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dan sebagainya (Irawan 2007).
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat
tekstur (selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin) dan sebagai sumber energi
(pati, dekstrin, glikogen, frutan). Polisakarida penguat tekstur ini tidak
dapat dicerna oleh tubuh, tetapi merupakan serat-serat (dietary fiber) yang dapat menstimulasi enzim-enzim pencernaan
(Septorini 2008).
Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Fermentasi karbohidrat dapat terjadi
secara aerob pada permukaan agar dan secara anaerob pada dasar agar. Pada
permukaan agar, glukosa dikatabolisme melalui jalur Embden-Meyerhof
menghasilkan asam piruvat yang kemudian didegradasi sempurna dalam siklus asam
sitrat menjadi CO2, H2O, dan energi. Sedangkan pada dasar agar uji, katabolisme
glukosa akan menghasilkan produk akhir berupa asam-asam organik, alkohol, CO2,
H2, dan energi (Haryani et al 2012).
Organisme yang mampu melakukan
fermentasi selain khamir adalah mausia. "Glikolisis aerobik" adalah
metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah
selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk
bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis anaerobik"
yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan
menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation.
Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi
untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme
aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat
hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit (Waluyo 2004).
Melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH).
Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH
+ 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol)
+ Karbon
dioksida + Energi (ATP)
Karbohidrat (kecuali manosa) yang
memiliki gugus fungsional aldehid atau keton, membentuk osazon dengan
fenilhidrazin. Glukosa dan fruktosa memberikan osazon yang sama karena
monosakarida-monosakarida tersebut tidak mempunyai letak susunan gugus -H dan
-OH yang sama pada atom akrbon 3, 4, 5, dan 6. Manosa tidak membentuk osazon di
dalam larutan air, tetapi membentuk fenilhidrazin yang tidak larut (Kemendikbud
2013). Osazon adalah kristal berwarna kuning yng tidak mudah larut dalam air
dan terbentuk jika monosakarida atau disakarida pereduksi dipanaskan dengan
fenilhidrazil. Tiap jenis karbohidrat mempunyai bentuk kristal osazon yang
spesifik dan juga titik cair dan kecepatan pembentukan yang berbeda.
Daftar Pustaka
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2013. Dasar Pengendalian Muru Hasil
Pertanian dan Perikanan. Kemendikbud.
Ariyadi T dan Anggraini H. 2010. Penetapan Kadar Karbohidrat pada Nasi Aking
yang Dikonsumsi Masyarakat Desa Singorojo Kabupaten Kendal. Semarang(ID).
Hartati NS, Prana TK. 2003.
Analisis kadar pati dan serat tepung beberapa kultivar talas (Colocasia
esculenta). Jurnal Natur Indonesia(ID) 6: 29-33.
Haryani
Y, Chainulfiffah, dan Rustiana. 2012. Fermentasi
Karbohidrat oleh Isolat Salmonella sp. Dari Jajanan Pinggir Jalan. Riau(ID).
Irawan M A. 2007.
Karbohidrat. http://www.pssplab.com/. [3 September 2016].
Septorini R. 2008. Perbedaan Kadar
Glukosa pada Onggok yang Dihidrolisis dengan Asam Klorida, Asam Sulfat, dan
Asam Oksalat. Semarang(ID).
Waluyo Lud. 2004. Mikrobiologi
Umum. Malang (ID): Universitas Muhammadiyah Press.
Semoga bermanfaat kawan dan tetap semangat belajar. Sekian dan terima kasih
Jangan lupa comment and share ya...salam ByFen!
0 komentar:
Post a Comment