Lipid adalah sekelompok molekul yang
beragam, semuanya tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam zat
pelarut nonpolar, seperti eter dan kloroform (Sloane 2003). Lipid memerlukan
mekanisme pengangkutan khusus agar bersirkulasi dalam darah karena lipid tidak
larut dalam air. Lipid dalam sirkulasi tersusun menjadi partikel-partikel
lipoprotein besar dengan berbagai golongan apolipoprotein. Apolipoprotein ini
membantu kelarutan lipid serta pengangkutannya dari saluran cerna ke hati, yang
memiliki reseptor spesifik untuk apolopoprotein (Sacher 2004). Lipid merupakan
komponen penting dalam membran sel, termasuk diantaranya fosfolipid,
glikolipid, dan dalam sel hewan adalah kolesterol. Fosfolipid memiliki banyak
kerangka gliserol (fosfogliserida) atau sfingosina (sfingomylin). Serebrosida
mengandung glukosa dan galaktosa dan dengan kerangka sfingosinatermasuk dalam
glikolipid. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lainyang disintesis
dalam tubuh. Steroid tersebut adalah hormon-hormon yang penting seperti hormon
korteks adrenal serta hormon seks, vitamin D, dan asam empedu (Tim Dosen
Biokimia 2011).
Lipid
atau biasa disebut juga dengan lemak terdiri dari berbagai macam jenis. Menurut
struktur kimianya, lemak terdiri dari lemak netral (triglyceride),
phospholipida,lecithine, dan sphyngomyelineb. Menurut sumbernya (bahan
makanannya), lemak terdiri dari lemak hewani dan lemak nabati. Lemak nabati
mengandung lebih bayak asam lemak tak jenuh yang menyebabkan titik cair yang
lebih rendah dan berbentuk cair (minyak), sedangkan lemak hewani mengandung
asam lemak jenuh, khususnya yang mempunyai rantai karbon panjang yang berbentuk
padat (Riawan 1990).Menurut konsistennya, lemak terdiri dari dari lemak padat
(lemak atau gaji) dan lemak cair (minyak). Menurut wujudnya, lemak terdiri dari
lemak tak terlihat (invisible fat) dan lemak terlihat (visible fat). Wujud
padat dan cairnya lemak dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan asam lemak yang
terdapat di dalamnya. Lemak yang kandungan asam lemaknya terutama asam lemak
tidak jenuh akan bersifat cair pada suhu kamar dan biasanya disebut sebagai
minyak, sedangkan yang kandungan asam lemaknya terutama asam lemak jenuh akan
berbentuk padat (Edwar 2011). Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA)'5
terdapat dalam produk hewani seperti susu penuh, krim, keju, daging-daging
berlemak seperti daging sapi, daging sapi muda, daging babi dan ham. Juga
terdapat dalam beberapa produk nabati termasuk minyak kelapa, minyak biji palm
dan vegetable shortening. Asam Lemak Tak Jenuh (Unsaturated Fatty Acid/MUFA)
sebagian besar terdapat dalam minyak tumbuh-tumbuhan seperti zaitun, minyak
kacang tanah dan kacang tanah. Asam lemak ini menurunkan kadar kolesterol LDL
tanpa mempengaruhi kadar kolesterol HDL darah (Tuminah 2009).
Lipid atau Lemak cari yang disebut Minyak (ByFen) |
Lipid memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh,
diantaranya adalah menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh, menghasilkan asam
lemak esensial, pelumas di antara persendian, membantu pengeluaran sisa
makanan, dan memberi kepuasan cita rasa. Lipid merupakan sumber energi yang
pekat, 1 gram lipid memberikan 9 gram kalori. Energi yang berlebihan dalam
tubuh akan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi potensial. Lipid
adiposa ini tersimpan dalam jaringan di bawah kulit/ sub cutaneus tissues
sebanyak 50%, sekeliling alat tubuh dalam rongga perut sebanyak 45%, dan dalam
jaringan bagian dalam otot/intra muscular tissues sebanyak 5% (Suhardjo 2010).
Prinsip
“like dissolve like” artinya suatu zat akan larut pada pelarut yang tepat atau
sesuai. Hal ini dapat dikatakan bahwa zat yang bersifat polar akan larut pada
pelarut polar, dan zat yang bersifat non polar akan larut pada pelarut yang non
polar. Kelarutan suatu zat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, faktor
tersebut adalah jenis pelarut, suhu, dan pengadukan (Winarno 1991). Faktor suhu
sangat berpengaruh terhadap kelarutan zat, semakin tinggi suhu maka kelarutan
akan semakin tinggi pula. Hal tersebut dikarenakan ketika suhu meningkat, jarak
antar ikatan zat menjadi renggang sehingga ikatannya muda lepas dan akhirnya
larut. Pengadukan dapat menyebabkan kelarutan semakin tinggi. Partikel dalam
suatu larutan berukuran sebesar molekul atau ion–ion. Partikel itu tersebar
merata dalam larutan dan menghasilkan fase homogen. Karena sedemikian
menyatunya penyebaran solut dan solven, sifat fisik larutan sedikit berbeda
dengan solven murninya.
Ketidakjenuhan dalam lemak dan
minyak biasanya ditentukan dengan adisi kuantitatif iodin kepada ikatan rangkap
duanya. Penghidrogenan ikatan rangkap dua asam lemak tak jenuh merupakan cara
dalam industri untuk mengubah minyak menjadi lemak. Oksidasi yang dikaitkan dengan
ikatan rangkap itu penting baik dari segi niaga maupun segi biologi (Isnani
2013). Asam lemak tidak jenuh dapat terlihat melalui penentuan bilangan iod
yang dapat menunjukkan adanya asam lemak tak jenuh sebagai penyusun dari minyak
atau lemak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iodium dan membentuk senyawa
jenuh. Banyaknya iodine yang diikat oleh asam lemak menunjukkan banyaknya
ikatan rangkap yang terdapat dalam minyak atau lemak (Carolina 2008).
Ikatan
rangkap dua dalam ikatan komponen asam lemak tak jenuh dari trigliserida
terputus, membentuk aldehid berbobot molekul rendah dengan bau tak sedap.
Aldehid kemudian dioksidasi asam lemak berbobot molekul rendah yang juga berbau
tidak enak. Ketengikan memperpendek masa simpan biskuit dan makanan sejenisnya
(Carolina 2008). Kerusakan lemak yang utama timbul
dari bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan. Kerusakan ini dimulai
dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor
yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya dan panas. Oksidasi ini dapat juga
berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak atau
lemak. Terjadinya oksidasi akan mengakibatkan bau tengik pada minyak atau lemak
(Carolina 2008). Fungsi kertas fluoroglusinol pada percobaan adalah sebagai indikator dalam menentukan ketengikan
larutan dengan adanya perubahan warna yang terjadi pada kerta floroglusinol.
Perubahan warna pink menunjukkan reaksi positif bahwa uji tersebut tengik.
Daftar Pustaka
Carolina
D. 2008. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas
dan Bilangan Iodin dari Minyak Hasil Ekstraksi Kacang Tanah dengan Pelarut
n-Heksana. Medan(ID): Universitas Sumatera Utara.
Edwar
Z et al. 2011. Pengaruh Pemanasan terhadap Kejenuhan Asam Lemak Minyak Goreng Sawit dan
Minyak Goreng Jagung.
Padang(ID): Universitas Andalas.
Harper. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry) Edisi 17. Jakarta(ID):
EGC
Isnani
AN. 2013. Ekstraksi dan Karakteristik
Minyak Ikan Patin yang Diberi Pakan Pelet Dicampur Probiotik. [SKRIPSI].
Jember(ID): Universitas Jember.
Lehninger
AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I.
Maggy Thenawijaya, penerjemah. Jakarta(ID): Erlangga
Poedjiaji
Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
Jakarta(ID): UI Press.
Riawan S. 1990. Kimia
Organik Edisi 1. Jakarta (ID): Binarupa Aksara
Sacher RA, McPherson RA. 2004. Tinjauan
Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edisi 11. Wulandari D, penerjemah.
Jakarta (ID): EGC. Terjemahan dari: Widmann’s Clinical Interpretation of
Laboratory Tests
Suhardjo, Kusharto CM. 2010. Prinsip-Prinsip
Ilmu Gizi. Yogyakarta (ID): Kanisius
Tim
Dosen Biokimia. 2011. Analisis Lipid dengan Menggunakan Berbagai Uji
Kualitatif. Makassar(ID): UPTMKU Universitas Hasanuddin.
Tuminah S. 2009. Efek
Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh "Trans" terhadap Kesehatan.
Jakarta(ID): Puslitbang Biomedis dan Farmasi
Winarno FG. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta :
Gramedia.
Sekian dan terima kasih.
Jangan lupa comment and share ya, salam ByFen!