Selamat malam guys...
Masih dalam lingkup biologi, tapi kali ini saya akan membahas mengenai penyakit yang disebabkan oleh kelainan gen yaitu autisme. Sering dari kita mendengar istilah autisme dan mungkin mempunyai teman yang menderita autisme. Sebenarnya autisme bukanlah penyakit yang berbahaya, hanya saja butuh penangan khusus untuk mengatasinya agar dapat disembuhkan. Autisme ini merupakan penyakit keturunan yang diwariskan melalui gen yang mengalami kelainan saat kelahiran.
Hargai Keberadaaan Penderita Autisme (ByFen) |
Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Mereka yang
mengalami autisme seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Perlu diketahui bahwa
walaupun dulu autisme dinyatakan sebagai kelainan seumur hidup, pada saat ini
ternyata diambil kesimpulan autisme masa kanak-kanak dapat dikoreksi.
Tata laksana koreksi harus dilakukan pada usia sedini mungkin dan
diusahakan tidak lebih dari 5 tahun. Ini disebabkan karena diatas usia 5 tahun
perkembangan otak menjadi lebih lambat sehingga proses penyembuhan menjadi
sulit. Usia anak ideal untuk melakukan koreksi/penyembuhan ini adalah adalah
antara 2-3 tahun karena pada saat ini perkembangan otak sangat cepat.
Menurut beeberapa pakar, yang disebut gejala autisme adalah bila
anak mengalami gangguan berkomunikasi dan berinteraksi sosial serta mengalami
gangguan sensoris, pola bermain dan emosi. Dapat disimpulkan bahwa autisme
adalah gangguan perkembangan yang khususnya terjadi pada masa kanak-kanak yang
membuat seseorang tidka mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup
dalam dunianya sendiri.
Faktor Penyebab Autisme
Sampai saat ini para ahli belum menentukan penyebab pasti mengapa
seorang anak menjadi autisme. Beberapa ahli berpendapat autisme merupakan
sindroma yang disebabkan oleh berbagai penyebab autisme sebagai berikut
Faktor Genetik
Faktor genetik (karena adanya kromosom seperti kelainan kromosom
yang disebut syndrome fragile-x). Kelainan lain yang menyebabkan autisme adalah
kelainan otak seperti kerusakan atau berkurangnya jumlah sel syaraf yang
disebut sel purkinye.
Kelainan Neurotransmitter
Ini terjadi karena impuls listrik antar sel terganggu alirannya.
Neurotransmitter yang diduga tersebut adalah serotine (kadarnya tinggi dalam
darah ± 30% penyandang autisme) dan dopamine (diduga rendah kadar darahnya
pada penyandang autisme)
Kelainan Peptida di otak.
Dalam keadaan normal, glutein (protein gandum) dan kasein
(protein susu) dipecah dalam usus menjadi peptida dan asam amino. Sebagian
kecil peptida tersebut diserap di usu dan kemudian beredar dalam darah. Bila
berlebihan akan dikeluarkan melalui urin dan sebagian lainnya akan disaring
kembali saat melewati batang otak sehingga yang masuk kedalam otak hanya
sedikit (khususnya gliadorphin, turunan peptida glutein dan casomordophin
turunan pepsida kasein).
Komplikasi saat hamil dan persalinan
Komplikasi yang terjadi pada saat kehamilan dan proses
melahirkan juga merupakan salah satu penyebab autisme. Komplikasi yang terjadi
seperti pendarahan pada trimester pertama yaitu janin yang disertai terispnya
cairan ketuban yang ebrcampur feses dan obat-obatan yang diminum ibu selama
masa kehamilan.
Kurangnya Kekebalan tubuh
Terjadi karena kemungkinan adanya interaksi gangguan kekebalan
tubuh (autoimun) dengan faktor lingkungan yang menyebabkan autisme.
Keracunan
Keracunan yang banyak dicurigai adalah karena keracunan logam
berat timah hitam (Plumbun), arsen, antimony, cadmium, dan merkuri yang berasal
dari polusi udara, air ataupun makanan.
Oleh karena itu, mulailah menjaga kesehatan diri sendiri untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada tubuh kita. Dan satu hal yang saya tekankan bahwa janganlah mengucilkan para penderita autisme karena mereka juga ingin hidup seperti kita, ingin berteman, bermain, belajar, dan sebagainya. Ajaklah mereka hidup bersama kita, karena mereka bisa sembuh jika kita menerima keberadaan mereka.
Sekian untuk hari ini, semoga bermanfaat
Bye... Jangan lupa share and comment, thanks
0 komentar:
Post a Comment